KIMIA BAHAN ALAM UNTUK MAKANAN, MINUMAN, DAN PENYEDAP RASA

Pangan fungsional merupakan jenis pangan yang dapat memberikan efek kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Pangan jenis ini merupakan jenis makanan yang mengandung komponen aktif, dimana komponen aktifnya ini dapat memberikan manfaat kesehatan.
Secara fisiologis, pangan fungsional ini mengandung senyawa bioaktif,  seperti serat, inulin,  FOS, antioksidan, PUFA, prebiotik, dan probiotik.
Selain dibidang kesehatan, senyawa kimia juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Sebagai bahan pengawet, zat kimia mampu membunuh mikroba dalam makanan, sehingga makanan tidak mudah rusak dan menjadi lebih awet. Zat kimia yang digunakan sebagai bahan pengawet ini juga mampu mencegah fermentasi  dan mencegah pengasaman pada makanan. Selain itu penambahan bahan pengawet pada bahan makanan juga dapat meninbulkan perubahan secara kimiawi dalam makanan tersebut. Akibat adanya perubahan itu, dapat mencegah makanan menjadi tengik.
Bahan pengawet makanan ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu ada yang alami dan ada yang buatan. 
Bahan pengawet alami yang paling sering digunakan seperti garam, gula, dan cuka. 



Image result for garam gula cuka merupakan bahan pengawet


Sedangkan bahan pengawet yang buatan ada banyak sekali senyawa kimia yang dapat mengawetkan makanan, seperti asam benzoat, asam sorbat, kalium benzoat, natrium metasulfat, asam propinoat, dan banyak lagi.
Image result for asam benzoat strukturImage result for asam propinoat struktur

Selain digunakan sebaagai bahan pengawet, senyawa kimia juga dapat digunakan sebagai pemberi warna pada makanan. Tetapi, banyak orang yang tidak suka menggunakan bahan pewarna makanan yang alami, seperti kunyit yang memberikan warna orang, dan lebih memilih bahan pewarna makanan yang butan. Namun, banyak yang tidak mengetahui dampak yang akan ditimbulkan oleh pewarna makanaan buatan tersebut. Salah satunya seperti rhodamin B yang dapat memberikan efek arna merah pada makanan, tetapi rhodamin B ini juga dapat menimbulkan kanker bagi yang mengkonsumsinya.

Image result for rhodamin b struktur
Selain sebagai zat pewarna, juga dapat digunakan sebagai pemanis makanan. Contohnya seperti tebu, tebu kandungan sukrosa pada tebu  dapat digunakan sebagai pemanis makanan. Namun adapula pemanis buatas yang digunakan untuk mendapatkan rasa manis untuk makanan. Biasanya rasa manis yang dihasilkan oleh pemanis buatan bisa berkali-kali lipat dari pada gula. contohnya seperti sakarin dan siklamat.
Image result for sakarin dan siklamat struktur                                         Image result for sakarin dan siklamat struktur

Dapat pula digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan, serta penaambah aroma makanan. Bahan penyedap makanan yang paling populer yaitu MSG (monosodium glutamat). MSG dapat merangsang sinyal ke otak dan memberikan rasa pada makanan.
Image result for struktur msg

Permasalahan
1.  sakarin dan siklamat merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pemanis pada makanan. Sakarin dan siklamat ini memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dari gula. dari segi struktur Sakarin dan siklamat hampir sama. namun sakarin mampu menghasilkan manis 200-700 kali dari gula, sedangkan siklamat hanya 30 kali dari gula. apa yang menyebabkan perbedaan ini?

2. Etilen oksida dan propilen oksida sering digunakan untuk pengawetan makanan. etilen oksida dan propilen oksida memiliki cara kerja yang sama dalam mengawetkan makanan. propilen oksida memiliki 1 atom C lebih banyak dari etilen oksida. Namun, kedua senyawa ini sama-sama memiliki sifat mudah menguap. Bagaimana pengaruh yang dapat ditimbulkan pada makanan yang menggunakan senyawa tersebut jika suhu disekitar makanan tersebut meningkat?

3. asam benzoat merupakan salah satu bahan pengawet makanan. Asam benzoat ini aktif pada tingkat pH rendah, dan tidak aktif pada pH netral. bagaimana aktifitas asam benzoat ini dalam mengawetkan makana apabila makanan yang akan di beri pengawet tersebut juga memiliki pH rendah? apakah asam benzoat tetap aktif dalam mengawetkan makanan?

Komentar

  1. 3. Menurut saya tetap aktif karena kan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Asam benzoat ini aktif pada tingkat pH rendah jdi jika makanan yang akan di beri pengawet tersebut juga memiliki pH rendah maka akan tetap aktif karna telah sesuai.Dimana Asam benzoat dan garamnya mempunyai aktivitas antimikroorganisme tergantung pada pH dan substrat, karena pH substrat sangat menentukan jumlah asam yang terdisosiasi.
    Semoga membantu:)

    BalasHapus
  2. no.1 menurut saya hal yamg menyebabkan perbedaan rasa manis ini disebabkan cincin furan yang dimiliki oleh sakarin sebelum mengikat gugus so3 dan amina sehingga menambah rasa manis pada sakarin selain itu jg menyebabkan rasa pahit setelah dikonsumsi

    BalasHapus
  3. No 2. Makanan yang menggunakan pengawet jenis etilen oksida atau propilen oksida akan berpengaruh kepada daya tahan makanan yang kurang baik hal ini dikarenakan pengawet yang dipakai mudah menguap saat suhu tinggi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potensi Pemanfaatan Terpenoid untuk Makhluk Hidup

Keragaman dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid

Jurnal Praktikum Kimia Organik II Percobaan 4 "Pembuatan Senyawa Organik Ester Metil Salisilat (Minyak Gandapura)"