Potensi Pemanfaatan Terpenoid untuk Makhluk Hidup


Senyawa terpenoid merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan melalui metabolisme sekunder. Senyawa terpenoid ini merupakan golongan hidrokarbon, senyawa ini banyak ditemukan pada getah dan vakuola sel tumbuhan. 
Terpenoid pada tumbuhan memiliki bau yang khas serta dapat diisolasi. Terpenoid yang diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan disebut minyak atsiri. Senyawa terpenoid ini memiliki banyak sekali manfaat yang meliputi pertahanan, antibiotic, pigmen, toksin, efektor, ataupun fungsi ekologi lainnya. 

Berikut macam-macam senyawa terpenoid beserta manfaatnya:
A) Monoterpen
Monoterpen adalah klasifikasi dari terpenoid yang paling sederhana. Monoterpen berupa minyak atsiri yang tidak berwarna, tifdak larut dalam air, mudah menguap, serta memilki bau yang harum. Senyawa monoterpenoid dibagi menjadi tiga golongan, yaitu asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Untuk monoterpen golongan asiklik contohnya dalah geraniol, dan linalool. Monosiklik contohnya seperti α-terpinol dan limonene. Sedangkan bisiklik seperti α-pinena, dan kamfor.
Contoh tanaman yang mengandung monoterpenoid yaitu Camphora. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai obat kejang, obat gatal, obat encok, serta sebagai antiiritansia.

B) Seskuiterpen
Seskuiterpen merupakan senyawa terpenoid dengan atom C 15. Seskuiterpen ditemukan sebgai minyak atsiri, serta berperan penting dalam memberikan aroma pada buah dan bunga. Namun ada pula beberapa seskuiterpen yang ditemukan sebagai racun.
Sesquiterpen bermanfaat sebagai pengusir serangga, insektisida.  Contoh senyawa seskuiterpen yaitu fernesol, γ-bisabolena, dan santonin.
Contoh tanaman yang mengandung sesquiterpen yaitu bunga Artemisia. Bunga Artemisia ini berkhasiat sebagai minyak atsiri, artemisinin, saponin, flavonoida, dan polifenol. Bunga ini dimanfaatkan sebagai obat nyeri haid, obat kuat, obat batuk dan obat kejang.


C) Diterpenoid
Senyawa terpenoid golongan diterpenoid mengandung atom C 20. Senyawa ini biasanya tidak ditemukan dalam minyak atsiri. Diterpenoid banyak ditemukan dalam senyawa asiklik yaitu fitol dalam bentuk ester yang ditemukan dalam klorofil.
Senyawa terpenoid ini berfungsi sebagai fungisida, racun serangga, dan anti tumor.
Contoh tanaman yang mengandung diterpen yaitu Ginkgo Biloba yang bermanfaat sebagai menunda kelelahan otak.

D) Triterpen
Triterpen merupakan senyawa terpenoid degan 30 atom C. Karakteriktik dari senyawa triterpen yaitu tidak berbau, bentuk Kristal, dan memilki titik leleh tinggi.
Senyawa triterpenoid ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu triterpenoid trisiklik, tetrasiklik, dan pentasiklik. Triterpenoid tetrasiklik berkaitan degan biosintesis steroid yaitu lanosterol. Terpenoid pentasiklik yaitu α-amirin dan β-amirin.
Triterpenoid merupakan komponen aktif dalam tumbuhan obat yang banyak digunakan sebagai obat diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati, dan malaria.
Contoh tanaman yang mengandung triterpenoid yaitu Cucurbita foetidissima. Tanaman ini digunakan sebagai anti kanker.

E) Tetraterpen
Tetraterpen merupakan klasifikasi senyawa Terpenoid dengan atom C 40. Tetraterpen yang paling popular adalah karotenoid. Senyawa tetraterpenoid ini berupa asiklik, monosiklik, atau bisiklik.
Contoh tanaman yang mengandung senyawa tetraterpenoid ini adalah wortel. Wortel ini bermanfaat sebagai antikanker dan antioksidan.



Permasalahan
1. Senyawa terpenoid terdapat pada tumbuhan dan juga hewan. Pada tumbuhan senyawa terpenoid digunakan sebagai obat-obatan serta sebagai pelindung dari penyakit.
Bagaimana manfaat terpenoid yang berasal dari hewan? Apakah senyawa twrpenoid pada hewan dapat diisolasi seperti yang yerdapat pada tumbuhan?

2. Di indonesia banyak sekali tanaman yang mengandung senyawa terpenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Namun banyak orang yang lebih percaya dengan pengobatan modern. Apa yang menyebabkan hal ini? Dan bagaimana agar masyarakat bisa mengetahui manfaat dari terpenoid ini?

3. Senyawa terpenoid berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari hewan herbivora. Bagaimana tumbuhan dapat mempertahankan dirinya dari herbivora?

Komentar

  1. (033) saya akan mencoba menjawab nomor 2
    Menurut saya masyarakat lebih percaya dengan obat-obatan modern atau resep dokter dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam diri masyarakat tersebut tentang banyaknya manfaat dari tumbuh-tumbuhan yang ada disekitarnya. Sebenarnya nenek moyang terdahulu sudah sering melakukan pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan yang ada tetapi dikarenakan kurang nya pengetahuan tentang kandungan apa yang terdapat pada tumbuhan tersebut membuat masyarakat menjadi ragu untuk menggunakan tumbuhan sebagai pengobatan tradisional. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari senyawa apa saja yang terdapat dalam tumbuhan sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekitar tentang banyaknya potensi pemamfaatan dari tumbuhan yang ada disekitar

    BalasHapus
  2. Baiklah, saya akan menjawab permasalahan nomor 3.


    Terpenoid sesungguhnya memiliki suatu bahan kimia yang dapat membuat penghalang fisik, untuk hewan herbivore sendiri zat kimia ini berfungsi sebagai penolak dan antifeedant. Tumbuhan memproduksi terpenoid dalam suatu jaringan khusus, contohnya kelenjar trikoma pada daun peppermint, yang mana struktur ini meletakkan konsentrasi terpenoid yang tinggi pada daerah yang paling besar kemungkinannya dihinggapi oleh organisme, yang pada kasus ini merupakan herbivora yang melakukan interaksi.

    BalasHapus
  3. nama muhammad yamin(A1C117047) menjawab nomor 1 terpenoid yang ada pada hewan sangat bermanfaat salah satunya untuk pelindungan diri. senyawa terpenoid juga bisa di isolasi pada hewan misalnya pada minyak ikan hiu dimana menurut jurnal yang saya baca peneliti melakukan ekstraksi pada minyak ikan dengan silase asam kemudian dilanjutkan kromatografi kolom

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keragaman dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid

Jurnal Praktikum Kimia Organik II Percobaan 4 "Pembuatan Senyawa Organik Ester Metil Salisilat (Minyak Gandapura)"