Keragaman dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid


Flavanoid adalah senyawa yang hampir sama dengan Terpenoid, karena flavanoid ini pun merupakan hasil dari senyawa metabolit sekunder yang dilakukan oleh tumbuhan-tumbuhan yang paling banyak ditemukan di dalam tumbuh-tumbuhan dan juga tanaman. Senyawa flavonoid merupakan senyawa polifenol yang terdiri dari 15 atom karbon. Senyawa flavonoid terdiri dari dua cincin aromatik.
Terpenoid berasal dari beberapa isopren yang tergabung menjadi satu sedangkan flavanoid ini merupakan bagian dari senyawa fenol yang berasal dari flavon yang tersebar pada berbagai tumbuhan. Jadi asal terpenoid dan flavanoid ini berbeda hanya saja mereka sama-sama merupakan hasil dari senyawa metabolit sekunder yang dilakukan oleh tumbuhan-tumbuhan.
Pada struktur flavanoid dapat dilakukan penomoran dengan cara umum, dimana nomor 1 diberikan pada cincin C yang mengandung O lalu menuju lingkar cincin A. Sedangkan penooran pada cincin B sama dengan cincin C-A namun C-B menggunakan tanda aksen. Sistem penomoran ini digunakan untuk membedakan posisi karbon di sekitar molekulnya. Semua golongan flavonoid menggunakan aturan tersebut kecuali golongan Khalkon, yang berbeda pada tanda aksennya (tanda aksen digunakan pada cincin C-A bukan pada cincin C-B).



1. Flavon
Flavon memiliki ikatan rangkap di antara posisi 2 dan 3, sedang keton berada di posisi 4 pada cincin C. Kebanyakan flavon ada pada buah dan sayur yang mana memiliki gugus hidroksil pada posisi 5 pada cincin A. Hidroksilasinya pada posisi yang berlainan, namun sebagian besarnya berada pada posisi 7 di cincin A atau 3’ dan juga dapat pula 4’ di cincin B yang memiliki varian sesuai dengan aturan taksonomi dari jenis buah maupun sayuran. Sedangkan proses glokosilasi dapat terjadi pada posisi ganjil berikut, 5 dan 7. Untuk asilasi dan metilasi terjadi pada gugus hidroksil milik cincin B.
Senyawa flavon dapat dioksidasi yang mengakibatkan flavon memiliki bentuk yang bervariasi, tergantung dari tingkatan oksidasinya. Senyawa dasar flavon yang tidak dapat dioksidasi disebut flavan


2. Flavonon
Flavanon sering dikatakan sebagai dihidroflavon dengan cincin C-nya jenuh, berbeda dengan flavon. Ikatan rangkap yang dimilikinya terletak antara posisi 2 dan 3 dan tentulah jenuh yang merupakan pembeda dari bagian kelompok flavonoid lain. Flavanon dapat multi-terhidroksilasi, sedang beberapa gugus hidroksilnya dapat dimetilasi. Beberapanya memiliki pola substitusi yang unik. Misalnya saja furanoflavon dan piranoflavon. Untuk beberapa tahun terakhir, flavanon banyak ditemukan melonjak drastis.


3. Isoflavon
Isoflavon merupakan isomer dari senyawa flavon. Isoflavon berfungsi sebagai fitoaleksin yaitu senyawa pelindung yang disintesis dalam tumbuhan sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit.
Isoflavon merupakan salah satu bagian kelompok dari flavonoid dimana cincin B-nya terletak pada posisi 3 di cincin karbonnya. Mereka memiliki struktural yang persis dengan estrogen seperti contohnya estradiol. Oleh sebab itulah disebut sebagai fitoestrogen.


4. Flavonol
Tak sebanding dengan flavon, flavonol mempunyai glikolisasi pada gugus hidroksil yang terletak pada posisi 3 dari cincin C. Flavonol juga amat bervarian pada polanya untuk hidroksilasi dan metilasi dengan pola glikosilasi yang kontras. Flavonol sendiri merupakan bagian dari flavonoid yang paling umum, contohnya adalah quarcetin dalam banyak makanan nabati.


5. Kutekin
Senyawa kutekin terdapat pada seluruh tumbuhan, terutama pada tumbuhan yang berkayu. Seyawa ini berfungsi sebagai antioksidan.


6. Flavanonol
Flavanonol, juga disebut dihidroflavonol, adalah turunan 3-hidroksi dari flavanon; mereka adalah subkelompok yang sangat beragam dan multisubstitusi.

7. Khalkon
Khalkon merupakan pigmen fenol kuning, senyawa kalkon akan menghasilkan warna coklat kuat apabila terkena sinar UV pada kromatografi kertas. Kalkhon serta dihidrochalcones merupakan flavonoid yang berupa struktur terbuka. Mereka semua dibagi lagi sebagai flavonoid sebab kesamaan jalur sintesis.


8. Antosianin
Antosianin merupakan senyawa yang berfungsi memberi warna pada tumbuhan. Secara kimia senyawa antosianin merupakan turunan dari senyawa aromatik tungal yaitu sianidin


PERMASALAHAN
1. Flavonoid banyak sekali terkandung pada bahan makanan yang bersumber dari tumbuhan yang dikonsumsi sehari-hari oleh manusia. Hal tersebut dapat memunculkan harapan adanya aktivitas-aktivitas flavonoid yang dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Adakah efek yang diberikan oleh senyawa flavonoid ini apabila seseorang mengkonsumsinya berlebihan?


2. Flavonoid memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Namum bagaimana jika flavonoid berinteraksi dengan senyawa lain? Apakah akan memberikan dampak bagi tubuh kita?


3. Dari beberapa artikel, disebutkan flavonoid memiliki korelasi negatif dengan penyakit jantung koroner. Dimana senyawa flavonoid ini dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Bagaimana flavonoid dapat menyebabkan jantung koroner? Sementara flavonoid memiliki banyak manfaat dagi tubuh

 Pelajari
Xapakahalakaksjsjjsjsjjsjsjjsjsjjsjseeeeeeeeeeeeèeèèeeeeèw

Komentar

  1. Hai Hr, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1.
    Menurut saya, ada efek sampingnya.
    Karna segala sesuatu yang berlelbihan tidaklah baik.
    Efeknya yaitu tubuh kita tidak dapat menjalannya peranannya dengan baik sebagaimana mestinya.

    BalasHapus
  2. 3. Kalau menurut pendapat saya memang flavonoid ini sangat banyak manfaatnya bagi tubuh cuman kadang kita yang tidak bisa memadukan nutrisi yang ada dalam makanan terhadap asal usulnya penyakit tertentu dan flavonoid ini memang berfungsi sebagai antioksidan swhingga setiap kita mengonsumsi makanan ternyata ada asupan korelasi negatifnya sehingga timbul adanya efek kardioprotektif dan antiproliferatif

    BalasHapus
  3. No.2. flavonoid adalah senyawa fenol yang paling banyak di alam dan mempunyai beragam manfaat bagi manusia karena memiliki berbagai macam bioktifitas yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dalam pemanfaatannya dapat dilakukan dengan mengekstrak dari tumbuhan karena umumnya flavonoid terdapat di dalam tumbuhan. Jika dalam prosesnya berinteraksi dengan senyawa lain tentunya dapat bermanfaat jika intraksi nya cocok atau tidak merupah struktur dan manfaat dari flavonoid tersebut. Tetapi jika terpenoid bereaksi tetapi berbeda khasiatnya seperti dengan terpenoid dimana termasuk zat toksik dan juga candu maka akan berdampak buruk bagi tubuh.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potensi Pemanfaatan Terpenoid untuk Makhluk Hidup

Jurnal Praktikum Kimia Organik II Percobaan 4 "Pembuatan Senyawa Organik Ester Metil Salisilat (Minyak Gandapura)"