Keanekaragaman Struktur Kimia Steroid
Steroid merupakan hasil turunan dari terpena ataupun skualena. Senyawa steroid
ini merupakan senyawa organik yang larut dalam lemak. Salah satu senyawa
steroid yaitu sterol. Senyawa steroid ini biasanya ditemukan sebagai hormon.
Ciri khas dari senyawa steroid ini yaitu terdapat empat buah cincin. Empat buah
cincin penyusun steroid ini masing-masing adalah tiga buah cincin sikloheksana
dan satu cincin siklopentana. Perbedaan ikatan keempat cincin pada steroid ini
memberikan tanda perbedaan jenis steroidnya.
Senyawa-senyawa yang merupakan turunan steroid biasanya ditemukan sebagai
hormon. Contohnya seperti progesteron, ergosterol, kolesterol, dan estrogen. Lemak
sterol merupakan bahan baku pembuatan steroid. Pada tumbuhan lemak sterol yang
menjadi bahan baku steroid yaitu sikloartenol. Sedangkan pada hewan yaitu lanosterol.
a.
Struktur
Steroid
1.
Steroid
jenis satu dengan yang lain dapat dibedakan dengan substituen R1,R2, dan R3
2.
Steroid
yang merupakan satu golongan dapat dibedakan dengan
-
Panjang
substiuen R1
-
Gugus
fungsi substituen R1,R2, dan R3
-
Jumlah
dan posisi ikatan rangkap
-
Jumlah
dan posisi oksigen
-
Konfigurasi
pusat asimetris inti dasar
b.
Penggolongan
senyawa steroid
1.
Sterol
Banyak ditemukan
di tumbuhan, hewan, dan fungi. Yang berasal
dari tumbuhan disebut fitosterol sedangkan dari hewan disebut zoosterol. Steroid
fitosterol contohnya yaitu campesterol, sitosterol, dan stigmaterol. Sedangkan zoosterol
yaitu kolesterol dan hormon steroid. Untuk ergosterol biasanya ditemukan pada
membran sel fungi.
2.
Asam empedu
Asam empedu
merupaka jenis steroid yang dihasilkan oleh hati. Asam ini biasanya ditemukan
dalam bentuk asam kolik dengan campuran dengan glisin dan taurin. Asam empedu
yang utama dibentuk di hati yaitu asam kolat.
3.
Hormon
kelamin
Hormon kelamin
ini diproduksi di gonad dan adrenal. Turunan steroid golongan ini umumnya
bersifat planar dan tidak lentur dengan kerangka dasar cyclopentanoperhydrophenanthrene yang bersifat kaku.
Terdapat empat
kelompok hormon kelamin yaitu
-
Androgen
(testosteron dan dihidrotestosteron)
-
Estrogen
(estradiol, estron, dan estriol)
-
Progestin
(progesteron)
-
Obat kontrasepsi
4.
Hormon
adrenokortikoid
Hormon steroid
ini diproduksi oleh kelenjar adrnalin. Hormon ini dikontrol oleh kelenjar
pituitari anterior. Hormon adrenokortikoid dibagi menjadi dua, yaitu
-
Mineralokortikoid
Mempengaruhi
elektrolit (mineral) cairan ekstrasel. Pada manusia aldosteron
-
Glukokortikoid
5.
Aglikon
kardiak
Tumbuhan yang
mengandung steroid jenis ini mempunyai kemampuan untuk melindungi diri dari
serangga. Tumbuhan jenis ini sejak dahulu digunakan sebagai racun.
6.
Sapogenin
Sapogenin dikenal
dengan saponin. Saponin dapat menimbulkan busa jika direaksikan dengan air. Sapogenin
bersifat lipofilik serta sakarida yang hidrofilik. Saponin dapat merusak
membran sel karena dapat membentuk ikatan dengan lipida dari membran sel. Pada konsentrasi
rendah, besifat racun untuk ikan.
Saponin steroid
bersifat anti jamur. Contohnya asparagosida.
Permasalahan:
1.
Dari
penjelasan di blog saya, steroid hanya larut dalam lemak. Apakah gugus fungsi yang
terdapat pada substituen steroid dapat mempengaruhi sifat kelarutan dari
steroid tersebut?
2.
Salah
satu turunan dari steroid ini adalah vitamin D. Namun pada vitamin D3 ikatan
pada pada atom C putus, sehingga tidak terbentuk cincin sikloheksana lagi.
Mengapa vitamin D3 bisa terjadi pemutusan ikatan tersebut? Mengapa tetap
dikatakan steroid?
3.
Prednison
dan cortisone mememliki rumus struktur yang hampir sama, hanya terdapat
perbedaan jumlah ikatan rangkapnya. Bagaimana pengaruh ikatan raangkap ini
terhadap keduanya?
1. menurut saya, gugus fungsional ini mempengaruhi kelarutan terlebih lagi jika mengalami interaksi kuat antara gugus fungsional dan atom pusat yang didekati.
BalasHapusterimakasih
2. Pada struktir Vitamin D3, pada C-19 atom H dari gugus metil mengalami dehidrogenasi sehingga Atom H nya hilang dan gugus ini membuat ikatan rangkap dan terputus dari C-9 karena ketika mengalami dehidrogenasi maka muatan atom karbonnya akan menjadi negatif sehingga tidak bisa terikat ke C-9. Vitamin D3 tetap dikatan steroid karena vitamin D3 ini merupakan turunan dari Vitamin D yang bahan dasarnya berupa Kolesterol yang merupakan jenis steroid dan sifat-sifatnya masih mirip dengan sifat senyawa steroid.
BalasHapus3. Menurut beberapa sumber yang saya baca, sifat antara prednison dan kortison memang mempunyai perbedaan. Kortison memiliki efek mineralokortikoid yang tinggi yang dapat mengakibatkan retensi cairan, sedangkan prednison memiliki efek mineralokortikoid yang rendah. Sehingga kortison tidak cocok untuk pengobatan jangka panjang, sedangkan prednison sering kali digunakan untuk terapi jangka panjang dan tidak menyebabkan retensi cairan yang membahayakan
BalasHapus